
PALANGKA RAYA SEMAKIN KEREN – Cuaca ekstrem kembali menyapa Kota Palangka Raya dengan kekuatan yang tak bisa dianggap remeh. Selasa pagi (25/3/2025), sekitar pukul 05.30 WIB, angin kencang disertai hujan deras menerjang sejumlah wilayah permukiman hingga menyebabkan puluhan atap rumah warga dan gedung sekolah terlepas dan rusak berat.
Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, angin dengan kecepatan mencapai 30 knot menghantam permukiman padat di kawasan Jalan Kalimantan, Mendawai, Anoi, dan G. Obos. Banyak atap rumah yang beterbangan, bahkan menimpa bangunan lain di sekitarnya. Beberapa rumah kehilangan perlindungan di tengah guyuran hujan lebat, menyebabkan air masuk ke dalam ruang keluarga dan kamar tidur.
“Angin cukup kuat, mengangkat atap rumah-rumah warga dan menerbangkannya. Ada rumah yang atapnya jatuh menimpa bangunan lain. Hingga saat ini, kami mendata sekitar 10 rumah mengalami kerusakan cukup parah,” ujar Plt. Kalaksa BPBD Kota Palangka Raya, Hendrikus Satria Budi, di sela peninjauan lapangan.
Tak hanya rumah warga, dua sekolah juga mengalami kerusakan serupa. Di SDN 7 Pahandut, ruang kelas 3 dilaporkan kehilangan seluruh bagian atapnya. Air hujan masuk dengan leluasa hingga membasahi plafon dan peralatan belajar. Kepala sekolah Wahyu Rurifandy menyebutkan, kerusakan ini membuat kegiatan belajar mengajar terhambat, dan pihaknya telah menutup sementara ruang kelas dengan terpal.
“Atapnya terangkat dan hilang terbawa angin, tidak bisa dipasang kembali. Kami berharap perbaikan bisa dilakukan sebelum siswa kembali aktif belajar pada awal April nanti,” ungkap Wahyu.
Kondisi serupa juga terjadi di SMPN 9 Palangka Raya. Satu ruang kelas terdampak cukup serius, membuat pihak Dinas Pendidikan turun langsung menilai kondisi bangunan. Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Jayani, menyatakan bahwa sekolah-sekolah yang terdampak akan diprioritaskan dalam program rehabilitasi 2025.
“Kami akan evaluasi dan segera ambil langkah cepat agar proses belajar tidak terganggu terlalu lama. Penanganan awal sudah dilakukan dengan pemasangan terpal,” ujarnya.
Di sisi lain, Wali Kota Palangka Raya telah menginstruksikan jajaran dinas sosial dan perumahan untuk menyalurkan bantuan stimulan bagi warga terdampak. Bantuan berupa material bangunan dan dana stimulan sebesar Rp2 juta sedang dalam proses pendataan.
Peristiwa ini juga menyebabkan seorang warga mengalami luka ringan akibat tertimpa puing atap masjid yang terbang. Korban sudah mendapat perawatan medis.
BMKG Tjilik Riwut mengonfirmasi bahwa kecepatan angin pada pagi itu berada di kisaran 29–30 knot, cukup kuat untuk merobohkan bangunan ringan dan mencabut atap-atap rumah yang tidak terpasang secara kokoh.
BPBD mengimbau seluruh warga agar tetap waspada terhadap kemungkinan cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi dalam beberapa pekan ke depan, serta segera melaporkan ke Call Center 112 jika mengalami kejadian serupa.